"Saya rasa ini deal yang sangat baik dan prosesnya kita kawal. Dan kita juga minta BPKP untuk mengawal juga insyaAllah ini menjadi satu kerja sama strategis dan setelah 25 tahun nanti setelah bandaranya sudah bagus dan meningkat kualitasnya akan kembali lagi menjadi milik AP II," katanya.
Komposisi saham Bandara Internasional Kualanamu terbagi atas 51% milik Angkasa Pura Aviasi dan 49% dimiliki GMR 49 %. Pemegang saham mencatat kerja sama kedua entitas pun masih menguntungkan bagi negara.
GMR sendiri dinilai oleh Kementerian BUMM dipandang sebagai sebuah perusahaan pengelola airport terbesar di Asia. Makanya, kerja sama kedua entitas tersebut didukung pemegang saham.
(IND)