Namun demikian, meski stok dalam kondisi cukup, Syahrul mengatakan bahwa Presiden Jokowi tetap memerintahkan jajarannya untuk menambah stok beras melalui beras cadangan yang ada di Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Perintah Bapak Presiden tadi untuk melakukan stocking yang sangat cukup melalui beras cadangan yang ada di Bulog, dan isntruksi itu akan saya kejar dalam waktu yang sangat singkat ini," ungkap Syahrul.
Dengan ketersediaan stok beras yang mencukupi, Syahrul berharap fluktuasi harga beras pun dapat ditangani. Mentan sendiri telah berkomitmen bersama Menteri Perdagangan, Bulog, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk bersama-sama melihat ketersediaan stok beras.
"Ya, saya sangat yakin ketersediaan cukup, bahkan data yang ada saat 2022 ini produktivitas lahan yang kita tanami sangat besar. Boleh tanya semuanya kita tidak pernah dengar ada lahan yang puso kan? Tidak pernah ada lahan yang (terdampak) bencana maksimal kan? Oleh karena itu, pasti saja hasilnya bisa kita perkirakan sesuai asumsi-asumsi atau teori-teori untuk mendapatkan hasil seperti apa," tegas Syahrul.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangan terpisah menyatakan optimismenya bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) dapat mencapai satu juta ton pada akhir 2022.