Hendra menerangkan, kemitraan yang dijalin tidak hanya meningkatkan kapasitas, tetapi juga mendorong kemajuan teknologi dalam energi panas bumi, menempatkan perseroan di posisi terdepan di industri.
Secara total, berbagai inisiatif yang diumumkan di konferensi ini diproyeksikan akan meningkatkan kapasitas terpasang Star Energy Geothermal sebesar 102,6 megawatt (MW). Total investasi diperkirakan mencapai USD346 juta.
Secara rinci, penambahan pembangkit baru atau ekspansi yang akan dilakukan antara lain, ekspansi Salak Unit 7 dengan mitra JO PT Timas Suplindo dan PT Rekayasa Industri. Proyek ini akan menambah 40 MW di lapangan panas bumi Salak, dengan memanfaatkan Program Penataan Ulang Injeksi Salak.
Kemudian, ekspansi Wayang Windu Unit 3 dengan mitra PT Inti Karya Persada Teknik Ekspansi ini akan menambah 30 MW di lapangan panas bumi Wayang Windu, mengoptimalkan fasilitas permukaan yang ada untuk meningkatkan kapasitas total.