IDXChannel - Head of Research Division PT BNI Sekuritas, Damhuri Nasution menilai kenaikan cukai rokok biasanya akan memberikan sentimen negatif ke saham sektor cigarettes.
Sebab kenaikan cukai akan menyebabkan harga jual rokok meningkat, sehingga daya beli perokok untuk membeli rokok akan menurun. "Pada akhirnya ini akan menurunkan volume penjualan rokok itu sendiri," ujar Damhuri saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta, Senin (1/2/2021).
Namun sebaliknya bagi APBN dampaknya akan positif karena akan meningkatkan pendapatan negara dari cukai rokok.
Disamping itu dengan kenaikan harga rokok akibat kenaikan cukai tersebut, maka jumlah orang yang merokok diharapkan akan menurun.
"Sehingga banyaknya orang yang sakit akibat merokok diharapkan akan menurun pula. Dengan demikian beban biaya yang mungkin ditanggung oleh BPJS Kesehatan untuk mengobati orang sakit akibat merokok akan lebih rendah," jelasnya.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta juga menilai, prospek emiten di sektor rokok ini masih ada peluang untuk recovery. Karena bisa sejalan dengan adanya pemulihan ekonomi, penyaluran bansos, dan pemulihan daya beli masyarakat.
"Harapan masih akan tergantung dengan pemulihan daya beli masyarakat," ujar Nafan.
Dia menilai sentimen yang akan mempengaruhi emiten rokok adalah volume penjualan dari rokok kretek mesin yang kemungkinan akan mengalami penurunan.
Sementara untuk penjualan rokok kretek tangan masih akan cenderung stabil. "Namun para investor masih menantikan periode dividen tahun ini sebelum mengambil keputusan," katanya. (SANDY)