IDXChannel - Sepekan ini publik dibuat heboh hacker yang menyebut dirinya Bjorka. Pasalnya, ia mengaku berhasil membobol data Badan Intelijen Negara (BIN), Komisi Pemilihan Umum (KPU), data Presiden, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Ketua DPR Puan Maharani dan menyebarnya ke media sosial.
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Willy Aditya menganalisis motif di balik serangan-serangan yang dilancarkan oleh Bjorka, yang berhubungan dengan otoritas perlindungan data pribadi Indonesia. Diketahui, otoritas perlindungan data ini menjadi perdebatan yang cukup sengit dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) beberapa waktu lalu.
"Kalau diperhatikan dari cuitannya, Bjorka ini ingin agar agensi pelindungan data pribadi berada di tangan korporasi, atau aktor lain yang berada di luar hukum," kata Willy saat dihubungi, Minggu (11/9/2022).
Sekretaris Fraksi Partai Nasdem DPR ini menegaskan, keinginan untuk menyerahkan otoritas perlindungan data diserahkan ke swasta tentu tidak bisa disetujui. Karena, sama saja dengan kembali ke masa gelap, di mana manusia bergantung pada manusia lainnya, bukan badan hukum
"Itu tentu tidak bisa kita amini. Kita akan kembali pada masa gelap dimana kepala manusia bergantung pada manusia lainnya, bukan pada hukum. Kita akan lawan itu bersama-sama. Tidak boleh ada manusia yang kebal di luar hukum," tegas Willy.