"Kami ada CHSE. Itu kita sudah terapkan, karena sudah ada standar yang terukur. Sehingga, rasanya kami juga merasa layak untuk destinasi wisata bisa diperbolehkan dibuka," katanya.
Namun Sujud menegaskan, bahwa bila memang diizinkan beroperasi pihaknya sesuai sebelumnya hanya membatasi kapasitas maksimal 10 ribu dari total kapasitas maksimal mencapai 24.500 orang.
"Kapasitas Selecta, lebih dari 10 ribu. Pernah sampai 24.500 wisatawan. Tapi rata-rata 15 ribu. Kemarin PSBB, kita mengalah, kita tidak mengambil 15 ribu, tapi 10 ribu. Itu juga diambil 50 persen, hanya maksimal 5.000 wisatawan," terangnya.
Di sisi lain Manajer Marketing dan Publik Relasi Jatim Park Group Titik S. Ariyanti mengakui pembukaan tempat wisata diperlukan untuk menyelamatkan sektor perekonomian. Namun bila izin benar - benar dikeluarkan, pihaknya tak bisa serta merta membuka seluruh tempat yang ada.
"Kalau pemerintah sudah ketuk palu destinasi wisata boleh buka, kita kan nggak mungkin langsung buka semuanya, kita masih lihat dulu pasarnya ada nggak, park mana yang perlu dibuka," ungkap Titik.