Pemprov Sumut pun telah menyusun berbagai kegiatan lintas sektor. Mulai dari urusan sanitasi, jamban, mutu air, edukasi pemahaman gizi, serta membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Selain itu intervensi gizi untuk ibu hamil dan balita pun juga dilakukan.
Menurutnya generasi masa depan harus terbebas dari stunting. Sebab, hal itu akan menghambat momentum generasi emas Indonesia 2045.
"Seperti apa yang selalu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi, masa depan Sumut ada pada pundak generasi muda, untuk mengejar momentum generasi emas, stunting harus dientaskan," kata Ilyas.
Selain Sumut, angka prevalensi stunting nasional juga turun dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Hal tersebut cukup menggembirakan.
Menurut Menkes, penurunan stunting tersebut bukan terjadi di masa biasa, melainkan di masa pandemi. Untuk itu, dia berharap penurunan kasus stunting bisa lebih tajam lagi di masa normal.
Sehingga target penurunan stunting di angka 14% di 2024 dapat tercapai. “Saya terima kasih terutama ke gubernur, bupati, wali kota, karena ini terjadi masa pandemi, bukan terjadi masa biasa, masa pandemi saja bisa turun,” kata Menkes.
(FRI)