Dia menerangkan, Makan Bergizi Gratis misalnya dipandang penting karena menyangkut pemenuhan kebutuhan asupan anak-anak. Sehingga, dalam jangka panjang akan memperkuat produktivitas.
“Masyarakat bisa menikmati gizi lebih baik untuk masa depan kita ini, langsung tidak langsung ini akan berpengaruh dengan produktivitas. Bukan hanya produktivitas hari ini, tapi masa depan juga,” kata dia.
Kadin Indonesia, kata dia, secara institusional tak menafikan kenaikan PPN menjadi 12 persen berpotensi menekan pelaku usaha. Namun, organisasi para pengusaha kelas kakap ini masih harus melihat kebijakan pengecualian lain yang akan diberikan pemerintah.
Artinya, bila PPN 12 persen resmi diterapkan di awal 2025 dan dibarengi oleh insentif fiskal bagi industri, maka kebijakan tersebut didukung penuh oleh Kadin Indonesia.