sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Antam (ANTM) Gunakan Energi Bersih PLN untuk Pasok Listrik Smelter Nikel di Kolaka

Economics editor Suparjo Ramalan
29/10/2024 10:25 WIB
ANTM menjalin kerja sama dengan PLN untuk penyediaan listrik 150 Megavolt Ampere (MVA) untuk smelter nikel Antam di Kolaka, Sulawesi Tenggara.
ANTM menjalin kerja sama dengan PLN untuk penyediaan listrik untuk smelter nikel Antam di Kolaka, Sulawesi Tenggara. (Foto: Dok. Antam)
ANTM menjalin kerja sama dengan PLN untuk penyediaan listrik untuk smelter nikel Antam di Kolaka, Sulawesi Tenggara. (Foto: Dok. Antam)

Salah satu manfaat utama dari kolaborasi ini adalah tersambungnya jaringan listrik dari sumber energi terbarukan. Nico menjelaskan, dalam tahap awal pada tahun 2025, ANTM berencana menggunakan listrik dengan energi terbarukan melalui skema pembelian Renewable Energy Certificate (REC) sebesar 112.940 unit REC per tahun atau setara 112,9 Megawatt Hour (MWH). 

“Langkah ini menjadi salah satu kontribusi Antam dalam mendukung transisi energi dengan penggunaan energi ramah lingkungan, sekaligus memastikan bahwa smelter feronikel di Kolaka dapat beroperasi dengan energi bersih,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh kebutuhan listrik bagi industri smelter. Dia menilai, smelter merupakan salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. 

“Industri smelter membutuhkan energi listrik yang sangat besar dan PLN siap memenuhinya dengan pasokan listrik yang andal, berkualitas, dan harga yang kompetitif. PLN juga siap melengkapi kebutuhan sektor industri dengan memberikan produk dan layanan yang inovatif dan ramah lingkungan,” ujar Darmawan.

Dia menambahkan PLN siap menyuplai kebutuhan listrik smelter Antam di Kolaka melalui PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) dan menjamin suplai listrik bersih di Sulselrabar dalam kondisi cukup dengan tingkat pembangkit energi terbarukan sebesar 45,78 persen, salah satu yang tertinggi di Indonesia. 

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement