Salah satunya memulai asuransi dari barang-barang milik negara. Ketika kemarin terjadi gempa bumi di Papua misalnya, bisa langsung diketahui berapa keretakannya dan apakah itu akan dibayar oleh asuransi untuk memperbaikinya.
"Selalu, untuk barang milik negara, sekarang kita sudah melakukan asuransi. Ini akan kita lakukan juga sampai ke daerah nanti, sehingga kalau terjadi bencana kemudian terjadi kerusakan pada barang-barang milik negara, perbaikannya bisa dilakukan oleh asuransi karena kita sudah membayar premi atau mengumpulkan dana premi sehingga dia bisa membayar," jelas Sri.
"Saya sangat berharap ya, di saat sekarang ini saat masyarakat, khususnya petani melakukan panen, dan terjadi banjir, mereka akan mendapatkan penggantian apabila dari masyarakat petani itu sudah mengasuransikan tumbuhan dan barang-barang yang merupakan bagian dari pendapatan mereka," pungkas Sri.
(DES)