Sebelum kilang minyak ditutup, Pemerintah Selandia Baru telah memperkirakan , stok minyak telah cukup untuk masing-masing jenis kendaraan selama 20, 26 dan 17 hari. Perkiraan stok tersebut belum termasuk lima hari bahan bakar yang disimpan untuk dan di fasilitas tersebut.
Negara Selandia Baru mengonsumsi 5,9 juta metrik ton minyak pada tahun 2021.
Spesialisasi Infrastruktur di firma hukum Selandia Baru, Bassam Maghzal mengatakan rencana untuk menambah stok merupakan suatu peningkatan.
Maghzal juga mengungkapkan bahwa risiko kekurangan pasokan minyak sebenarnya telah turun, karena kebutuhan pasokan minyak telah diamankan oleh banyak kedatangan kapal daripada produksi di satu kilang.
Ahmad Dwiantoro
(SLF)