Rosan menambahkan, tujuh daerah tersebut sudah memiliki kesiapan dari berbagai aspek, mulai dari lahan, pasokan sampah, hingga infrastruktur pendukung seperti jalan dan akses air. Langkah ini diharapkan mampu mempercepat transisi energi bersih dan mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan di Indonesia.
"Karena kesiapan lahan dan infrastrukturnya sudah cukup, proyek ini bisa segera kami lanjutkan ke tahap berikutnya," kata Rosan.
Adapun tujuh wilayah yang rencananya akan masuk dalam tahapan lelang yaitu Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kota Semarang, Bogor Raya, Tangerang Raya, Bekasi Raya, dan Medan Raya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menargetkan pembangunan proyek Waste-to-Energy (WtE) di 34 titik bisa selesai dalam kurun waktu 2 tahun. Proyek ini pada tahap awal akan dilakukan di kota seperti Tangerang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali dan Makassar.
Pemilihan kota-kota yang diprioritaskan untuk mewujudkan proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) memiliki sampah sekitar 1.000 ton per hari.
(NIA DEVIYANA)