Untuk belanja pemerintah pusat, terdiri dari belanja Kementerian dan Lembaga sebesar Rp575,8 triliun, utamanya dimanfaatkan untuk penyaluran berbagai bansos dan program PEN ke masyarakat; pengadaan peralatan atau mesin, jalan, jaringan, irigasi; belanja pegawai termasuk THR dan Gaji ke-13; dan kegiatan operasional K/L.
Sementara realisasi Belanja Non-KL mencapai Rp602,3 triliun, utamanya didukung penyaluran subsidi, kompensasi BBM dan listrik, dan pembayaran pensiun (termasuk THR dan Pensiun ke-13) serta jaminan kesehatan ASN.
“APBN yang terlihat positif sampai akhir Agustus memberikan ruang bagi kita untuk bisa membayar subsidi kompensasi yang merupakan perlindungan sangat besar kepada masyarakat. Sehingga tadi anggaran yang lebih dari Rp600 triliun bagi rakyat Indonesia dalam berbagai bentuk,” ujar Menkeu, Sri Mulyani Indrawati.
Dengan capaian pendapatan negara yang lebih besar dibanding realisasi belanja negara, maka APBN sampai akhir Agustus 2022 mencatat surplus 0,58% terhadap PDB atau Rp107,4 triliun.