Bahlil menambahkan, saat ini ada sebagian daerah yang sudah memiliki aplikasi yang bagus dan mau bekerja sama. Namun ada juga sebagian kepala daerah yang tidak ingin menghubungkan aplikasi perizinan dengan alasan bahasa program yang berbeda.
"Kalau semua kepala daerah kita pikirannya paten punya, ya alhamdulillah insyaAllah bagus. Tapi kan ada satu, dua yang selalu tidak ingin terhubung karena alasan bahasa program dan segala macam," tandasnya
Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Apkesi, Bima Arya, menyampaikan dengan sistem OSS daerahnya justru mengalami kemunduruan. Pasalnya, pihaknya sudah menerapkan sistem satu pintu untuk perizinan.
"Dengan sistem OSS kami mengalami kemunduran. Daerah lain juga menyampaikan hal yang sama," jelasnya. (TYO)