"Penting percepatan supaya tahun-tahun depan kita bisa mencapai 5.000 MW di tahun 2030 dan menjadi produser geothermal terbesar di dunia sebelum lima tahun," kata dia.
Salah satu upaya percepatan ini diungkap Julfi dilakukan dengan cara menghadirkan gelaran The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 yang bakal berlangsung pada 17-19 September 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).
Acara ini diharapkan dapat mengakselerasi pemanfaatan potensi panas bumi terbesar di dunia yang dimiliki Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan energi bersih global.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana IIGCE 2025 Ismoyo Argo menjelaskan, kegiatan ini akan menghadirkan berbagai program menarik, termasuk visi dan kebijakan, serta capaian-capaian panas bumi, diskusi panel serta pameran teknologi dan inovasi terkini.