"Dengan menghadirkan satu aplikasi banyak fungsi, satu harga untuk semua kebutuhan wirausaha, fitur majoo mulai dari kasir online, pencatatan inventory, pengelolaan karyawan termasuk pencatatan absensi, pencatatan komisi, hingga penggajian bisa diatur secara otomatis untuk UMKM Indonesia yang kemudian akan menjadi pendorong pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia," ujar Adi, dalam keterangan resminya, Senin (15/8/2022).
Adi menilai dengan pendanaan tersebut pihaknya terus memperluas pasar di Indonesia, dengan menawarkan solusi untuk UMKM dalam menjalankan operasional bisnis dan membantu menumbuhkan bisnis mereka. Pendanaan ini menandai fase pertumbuhan baru bagi perusahaan dengan dukungan dari investor papan atas dengan portfolio global, seperti BRI Ventures, AC Ventures, Quona Capital dan Xendit.
Para investor, tidak hanya menyediakan pendanaan bagi Majoo untuk melanjutkan misi perusahaan ke depan, tetapi juga memberikan arahan dan dukungan strategi bagi bisnis sehingga bisa memaksimalkan dan memperkuat posisi perusahaan di Industri SaaS. Fokus utama Majoo setelah pendanaan seri A adalah berinvestasi pada produk dan talenta. Langkah ini sekaligus menghadirkan solusi dan layanan untuk UMKM Indonesia.
Tak hanya itu, Majoo akan mendorong akselerasi dari visi perusahaan untuk memperkuat posisinya di market dengan memperkaya ekosistem melalui kerjasama di berbagai sektor industri strategis, seperti jasa keuangan, e-commerce, dan layanan lainnya.
“Majoo berada di garis depan teknologi yang memberdayakan UMKM untuk muncul lebih kuat dari pandemi karena konsumen dan bisnis merangkul kebiasaan konsumsi digital. Selain itu, retensi 12 juta pelanggan mereka lebih dari 80 persen menunjukkan betapa berharganya platform majoo bagi para pengguna, ” ujar Founder & Managing Partner AC Ventures, Adrian Li, dalam kesempatan yang sama. (TSA)