"Mereka (Rusia) kehilangan banyak uang setiap harinya dari kebijakan (pembatasan harga) itu. Dari setiap dolar yang hilang itu, akan lebih sedikit lagi yang dapat mereka gunakan untuk menopang ekonomi mereka, termasuk berinvestasi pada senjata untuk perang (melawan Ukraina) yang tidak sah ini," ujar pejabat tersebut, dalam wawancara jarak jauh.
Dalam pernyataannya tersebut, pejabat itu tidak menjelaskan lebih detil terkait kerugian pendapatan yang diderita oleh Rusia.
Namun, batas itu disebut telah meningkatkan biaya pengiriman pada beberapa kargo minyak Rusia, karena memaksa negara-negara pembeli untuk menggunakan armada bayangan kapal non-Barat, dan mengambil risiko dengan menggunakan asuransi yang kurang terpercaya.
Pernyataan pejabat ini menegaskan klaim yang sebelumnya disampaikan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, pada Selasa (10/1/2023), yang menyebut bahwa para pejabat senior Rusia telah mengkonfirmasi adanya penurunan pendapatan akibat kebijakan batasan harga.
Namun, Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, membantah klaim AS tersebut, dengan memastikan bahwa produsen minyak di negara itu sama sekali tidak mengalami kesulitan dalam mengamankan kesepakatan ekspor, meski dibayangi sanksi Barat dan batasan harga.