Sejumlah analis memperingatkan, kebijakan tarif timbal balik Washington dapat berdampak besar kepada negara berkembang. Mereka cenderung menerapkan bea impor yang tinggi terhadap produk AS.
Di sisi lain, negara yang memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS, seperti Korea Selatan (Korsel), menghadapi risiko yang lebih kecil.
AS mengeluarkan serangkaian kebijakan tarif baru dalam beberapa pekan ke belakang. Washington sebelumnya mengumumkan tarif baru sebesar 25 persen untuk impor baja dan aluminium,
Gedung Putih juga mengeluarkan tarif baru sebesar 10 persen untuk impor China. Negeri Paman Sam tersebut juga merencanakan bea impor sebesar 25 persen kepada Kanada dan Meksiko. (Wahyu Dwi Anggoro)