Made mengungkapkan, lonjakan harga gas itu bakal memberikan dampak serius bagi industri, terutama sektor tekstil dan makanan. Akibat kenaikan harga, biaya produksi industri bisa membengkak hingga 30 persen dan berpotensi terjadi efisiensi tenaga kerja.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah memperkuat pasokan gas di dalam negeri. Salah satunya dengan cara mengalihkan sebagian ekspor gas pipa ke Singapura demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Menurut dia, kebijakan energi nasional harus lebih adil. Pasokan gas dalam negeri harus diprioritaskan bagi industri sebelum dialokasikan untuk ekspor. Pasalnya, jika pasokan langka dan harga terus naik, maka daya saing industri akan melemah dan akan berdampak pada ekonomi dan tenaga kerja.
(Rahmat Fiansyah)