IDXChannel - Pemerintah resmi mengumumkan asumsi makro ekonomi Indonesia di tahun 2022. Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) pun menggambarkan optimisme pemerintah dalam menghadapi tantangan di tahun mendatang.
Perekonomian 2022 diproyeksikan membaik sejalan dengan harapan perbaikan kondisi kesehatan dan pulihnya aktivitas masyarakat. Di mana, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2022 di kisaran 5,0-5,5 persen.
Bahkan IMF lebih optimis bahwa ekonomi Tanah Air diproyeksikan bakal tumbuh 5,9 persen di tahun mendatang.
Menanggapi hal tersebut, pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Fajry Akbar, menyebut, pemerintah perlu menyeimbangkan kebijakan fiskal countercyclical yang mampu mendorong ekonomi RI, namun tetap menjaga ketersinambungan fiskal dan mengelolanya secara prudent.
"Kami setuju dengan arah pemerintah bahwasanya APBN 2022 harus dapat dijadikan dasar atau pijakan dalam konsolidasi fiskal namun menurut kami peran APBN 2022 dalam mendorong perekonomian juga tak boleh dikurangi," ujar Fajry, Selasa (17/8/2021).