sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Australia Laporkan Ada Varian Baru Covid-19 Asal Afrika Selatan

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
26/11/2021 10:36 WIB
Ilmuwan Afrika Selatan khawatir varian baru dapat menghindari respon imun tubuh dan membuatnya lebih menular karena memiliki "konstelasi yang sangat tidak biasa
Australia Laporkan Ada Varian Baru Covid-19 Asal Afrika Selatan (FOTO:MNC Media)
Australia Laporkan Ada Varian Baru Covid-19 Asal Afrika Selatan (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Australia mengatakan sedang menyelidiki varian COVID-19 baru yang teridentifikasi di Afrika Selatan. Bahkan, mereka memperingatkan akan menutup perbatasannya untuk pelancong dari negara Afrika jika risiko dari jenis baru meningkat. 

Ilmuwan Afrika Selatan khawatir varian baru dapat menghindari respon imun tubuh dan membuatnya lebih menular karena memiliki "konstelasi yang sangat tidak biasa" dari mutasi. 

Dilansir dari Reuters, Jumat (26/11/2021), Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengataka, akan segera merespons jika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikannya sebagai varian baru utama. 

"Seperti biasa, kami fleksibel. Dan jika saran medis adalah bahwa kami perlu mengubahnya, kami tidak akan ragu," kata Hunt kepada wartawan di Sydney.  "Itulah yang telah kami lakukan sebagai negara, apakah telah menutup perbatasan, apakah telah memastikan ada karantina," lanjutnya. 

Khawatir dengan varian tersebut, Inggris untuk sementara waktu melarang penerbangan dari Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Lesotho dan Eswatini mulai Jumat, dan meminta para pelancong Inggris yang kembali dari tujuan tersebut untuk dikarantina.  

Pejabat kesehatan Inggris mengatakan jenis baru dapat membuat vaksin kurang efektif karena memiliki protein lonjakan yang berbeda dari yang ada pada virus corona asli yang menjadi dasar vaksin. Bahkan WHO mengatakan akan membutuhkan "beberapa minggu" untuk memahami dampak dari varian baru. 

Australia awal bulan ini melonggarkan pembatasan perbatasan internasional untuk pertama kalinya selama pandemi yang memungkinkan penduduk yang divaksinasi penuh untuk kembali ke negara itu tanpa karantina setelah tingkat vaksinasi yang lebih tinggi. 

"Australia sebagian besar telah membasmi infeksi untuk sebagian besar tahun ini sampai wabah varian Delta yang sangat menular pada akhir Juni menyebar dengan cepat ke seluruh timurnya," paparnya. Sekitar 205.000 kasus dan 1.985 kematian telah dicatat sejauh ini, lebih rendah dari banyak negara lain di negara maju.

(SANDY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement