IDXChannel - Kondisi perekonomian global yang masih demikian fluktuatif dengan berbagai tekanan yang ada, mulai dari kondisi geopolitik internasional, tren lonjakan inflasi hingga kebijakan suku bunga tinggi, membuat berbagai pihak mulai khawatir terhadap ancaman terjadinya resesi pada tahun depan.
Kondisi tersebut turut menjadi sorotan pengamat ekonomi senior, Aviliani, saat hadir sebagai pembicara dalam Market Outlook 2023 yang dihelat oleh PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Kamis (10/11/2022).
Selain Aviliani, seminar ini juga menghadirkan beberapa pembicara lain, yaitu Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah, Co-founder & COO DOKU, Nabilah Alsagoff, dan Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad K. Permana, selaku tuan rumah penyelenggaraan acara.
Menurut Aviliani, berbagai narasi yang selama ini beredar di masyarakat tentang ancaman terjadinya resesi, harusnya lebih bersifat informatif dan bukan untuk ajang menebar ketakutan. Hal itu lantaran dalam pandangan Aviliani, potensi bakal terjadinya resesi bukan untuk ditakuti, apalagi dihindari.
"Justru (potensi resesi harus) dijadikan peluang yang harus dimanfaatkan, karena faktanya masih banyak sektor-sektor yang mampu tumbuh positif, apalagi didukung oleh konsumsi masyarakat (Indonesia) yang masih cukup tinggi," ujar Aviliani, dalam paparannya.