sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Aviliani: Ancaman Resesi Global Bukan untuk Dihindari

Economics editor Viola Triamanda/MPI
11/11/2022 10:13 WIB
berbagai narasi yang beredar di masyarakat tentang ancaman terjadinya resesi, harusnya lebih bersifat informatif dan bukan untuk ajang menebar ketakutan.
Aviliani: Ancaman Resesi Global Bukan untuk Dihindari (foto: MNC Media)
Aviliani: Ancaman Resesi Global Bukan untuk Dihindari (foto: MNC Media)

Dalam pemahaman tersebut, maka menurut Aviliani yang perlu dilakukan oleh para pelaku industri dan juga pemerintah adalah sebisa mungkin memaksimalkan potensi sektor-sektor yang masih mampu tumbuh positif tersebut, guna mengimbangi tekanan yang sangat mungkin terjadi ketika kondisi resesi benar-benar melanda secara global.

"(Kondisi resesi) Harus kita hadapi, bukan dihindari," tutur Aviliani.

Salah satu sektor yang masih menyimpan potensi pertumbuhan yang menjanjikan tersebut, diantaranya, adalah pengembangan industri syariah nasional. Pandangan ini dibenarkan oleh Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah.

Menurut Fadlul, selama ini pengelolaan dana haji oleh BPKH telah ikut berperan aktif dalam pengembangan industri syariah di Indonesia. Klaim tersebut didasarkannya pada begitu besarnya nilai dana kelola BPKH yang ditempatkan di lembaga perbankan syariah.

"Per Juni 2022 lalu dana haji yang dikelola oleh BPKH mencapai sekitar Rp158 triliun, yang dialokasikan dalam bentuk investasi sebesar kurang lebih 73 persen, dan penempatan di bank syariah sebesar kurang lebih 27 persen," ujar Fadlul, dalam kesempatan yang sama.

Nilai pengelolaan dana haji tersebut, menurut Fadlul, diproyeksikan bakal menjadi kisaran Rp160 triliun hingga akhir tahun nanti. Atas besarnya nilai dana tersebut, Fadlul pun tak ragu untuk mengklaim bahwa penempatan dana haji oleh BPKH turut andil dalam pertumbuhan kinerja industri syariah nasional.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement