"Dia memaksa minta ketemu tapi saya dan keluarga tidak mau temuin. Dan mereka akhirnya pergi setelah ngobrol lama sama tukang kebun saya. Beruntungnya peliharaan anjing saya terus mengonggong karena melihat orang baru jadi mereka tak berani masuk ke dalam. Mereka hanya di luar pagar rumah," ujar Santi.
Setelah meninggalkan rumah, kata Santi, dua orang itu meninggalkan sepucuk surat invoice beserta dengan nomor handphone dari pria tersebut.
"Dia pede banget loh. Saya sampai hah Rp70 juta salah transfer, ini dia tinggalin nomor HP katanya suruh telpon," ucap Santi.
Sempat merasa percaya tak percaya, akhirnya Santi menelpon kakak iparnya untuk memastikan apakah suaminya memiliki tanggungan objek pajak. Dari hasil pembicaraannya, terkait hal itu sang suami biasanya diurus melalui kantor untuk pembayaran perpajakan. Mengingat, suaminya merupakan seorang yang memiliki usaha.
Santi menambahkan, apabila orang tadi salah transfer apalagi melalui aplikasi perdagangan elektronik ternama, seharusnya dia mengurusnya ke platform tersebut atau Kantor Pajak.