Sebagai bagian dari prinsip pengembang hidrogen hijau di Indonesia, ia menjelaskan perlu pula memperhatikan ceruk pasar untuk transportasi berbahan bakar hidrogen.
"Hidrogen mungkin akan cocok untuk kendaraan yang jangkauan jarak jauh atau untuk penggunaan kendaraan alat berat, seperti kendaraan komersial atau bus. Kemudian harus disesuaikan dengan wilayah di mana energi yang terbarukan untuk listrik cukup tersedia," pungkas Joko.
(IND)