Muhadjir menjelaskan, dalam waktu dekat diharapkan sudah bisa mendapatkan solusi atas permasalahan tersebut. Hal ini mengingat rumah warga yang kebakaran sudah tidak ideal untuk ditinggali, yaitu bersebelahan dengan objek vital negara.
"Semakin cepat semakin bagus (solusi yang keluar)," ungkap Muhadjir.
Sementara, Presiden Joko Widodo yang hadir lebih pagi di lokasi lokasi pengungsian, memerintahkan kepada jajaran anak buahnya untuk memikirkan dua opsi, antara merelokasi rumah warga agar tidak lagi tinggal di sekitar Depo, atau Depo Pertamina yang memang perlu dipindahkan.
Jokowi menilai bahwa depo tersebut sebetulnya bisa saja dipindahkan ke wilayah reklamasi DKI Jakarta, atau permukiman warga yang bakal dibangun depo air, alias warganya yang dipindahkan.
"Karena ini memang zona yang bahaya. Tidak bisa lagi ditinggali. Tapi kan harus ada solusinya, bisa (Depo) Plumpang digeser ke (kawasan) reklamasi, atau penduduknya yang digeser. Direlokasi," tegas Jokowi. (TSA)