IDXChannel - Keberadaan financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending atau biasa disebut pinjaman online (pinjol) beberapa tahun belakagna ini semakin dikenal dan menggiurkan bagi banyak orang. Terlebih lagi, saat pandemi Covid-19 seperti saat ini membuat kesehatan finansial ikut berdampak.
Orang kini dapat dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan pinjaman dana. Berbeda dengan ke bank yang memiliki banyak persyaratan dengan proses yang lama.
Namun, banyak pinjol yang justru runtuh. Misalnya saja Ezubao di China. Salah satu penyebabnya adalah fraud dengan modus Skema Ponzi.
Ezubao adalah salah satu perusahaan P2P lending di China yang melakukan penipuan besar-besaran dengan modus ini dengan melibatkan dana sebesar USD9 miliar dari 900 ribu investor. Saking besarnya, Reuters (12/10/2017) menyebut skandal fraud ini terbesar dalam sejarah China modern.
Pada dasarnya Skema Ponzi adalah metode ‘gali lubang, tutup lubang’. Dalam kasus ini, Ezubao gencar menarik dana dari investor dengan iming-iming pengembalian dengan bunga fantastis sekitar 9%-14.6% atau tujuh kali lipat dari tingkat bunga dari bank pada umumnya dalam kurun waktu tertentu. Mereka mengiklankan bisnis mereka di stasiun TV pemerintah dan menghadiri kongres.