IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kembali menyinggung rencana pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara, bagian dari transisi menuju energi bersih.
Bahlil mengatakan, PLTU yang belum mengalami pensiun dini saat ini masih dapat beroperasi. Bahkan, pemberhentian operasionalnya masih harus dipertimbangkan.
Sedangkan, PLTU yang tengah menjalani fase pensiun dini akan tetap dipensiunkan. “Pensiun dini PLTU yang sudah pensiun kita pensiunkan, tapi yang belum berjalan sebagaimana mestinya aja,” ujar Bahlil saat ditemui wartawan di gedung Kementerian ESDM, Jumat (17/1/2025).
Presiden Prabowo Subianto memang menargetkan jika Indonesia bisa melakukan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap dalam kurun 15 tahun ke depan. Langkah ini merupakan komitmen pemerintah untuk mempercepat target nol emisi di 2060.
Salah satu pembangkit yang bakal disuntik mati adalah PLTU Cirebon-1. Pada pertengahan 2024 lalu, pemerintah mengungkapkan bahwa PLTU Cirebon-1 akan pensiun dini.
Hanya saja, rencana suntik mati PLTU berkapasitas 660 megawatt (MW) di Jawa Barat itu masih dikaji kembali di internal pemerintah. Lantaran, ada sederet tantangan yang membuat aksi penghentian tak kunjung direalisasikan hingga kini.
Di luar program pensiun dini PLTU, Bahlil memastikan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, pemerintah akan menambah kapasitas listrik nasional hingga 70 Gigawatt (GW), dimana 60 persennya berasal dari sumber energi baru terbarukan (EBT).
“Tetapi RUPTL di tahun 2025-2034 sekitar 60 persen itu akan dorong memakai energi baru terbarukan,” kata dia.
(kunthi fahmar sandy)
Advertisement
Bahlil Buka-bukaan Soal Rencana Pensiun Dini PLTU Batu Bara
Bahlil mengatakan, PLTU yang belum mengalami pensiun dini saat ini masih dapat beroperasi. Bahkan, pemberhentian operasionalnya masih harus dipertimbangkan.

Bahlil Buka-bukaan Soal Rencana Pensiun Dini PLTU Batu Bara (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement