IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku dirinya pernah disentil oleh Wakil Presiden RI periode 2014-2019 Jusuf Kalla (JK).
Diungkapkan Bahlil, hal itu lantaran pemerintah membesarkan proyek hilirisasi atau pembangunan smelter di dalam negeri. Menurut JK, hasil program hilirisasi nikel di Indonesia lebih banyak dinikmati oleh pihak luar negeri, sementara nilai tambah yang dihasilkan juga cenderung mengalir ke luar negeri, bukan untuk kepentingan dalam negeri.
"Saya pernah disentil oleh Pak JK 'Lil, itu investasi (hilirisasi) nikel itu jangan dibesarkan-besarkan karena yang dapat untung banyak kan bukan dalam negeri, luar negeri, nilai tambahnya itu luar negeri'," ujar Bahlil dalam acara BNI Investor Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Bahlil menuturkan, mayoritas izin tambang yaitu sekitar 85-90 persen dimiliki oleh putra-putri Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, diakuinya, 85 persen industri hilirisasi tambang di Indonesia memang masih dikuasai oleh investor asing.