Wakil Menteri ESDM Yuliot menambahkan, program Listrik Desa diprioritaskan bagi rumah tangga di desa-desa dengan ketertinggalan akses, tantangan geografis, dan kebutuhan sosial tertinggi.
Upaya melistriki daerah 3T yang umumnya memiliki kondisi akses yang menantang, dilakukan dengan mengkombinasikan sambungan on grid di lokasi yang dekat dengan jaringan PLN dengan solusi off grid bagi daerah terpencil.
"Akses listrik bukan sekadar terang. Ini bisa membuka kesempatan belajar, produktivitas ekonomi, dan layanan kesehatan yang lebih baik. Lisdes 2025-2029 kami rancang untuk menghadirkan manfaat nyata itu hingga ke desa-desa terjauh," kata Yuliot (2/9/2025).
Sebagai langkah awal, akhir Juni 2025 lalu, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, didampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, telah meresmikan 55 pembangkit listrik energi terbarukan, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit yang diresmikan tersebut, tersebar di 15 provinsi, dengan total kapasitas mencapai 379,7 Megawatt.
(kunthi fahmar sandy)