“Presiden mempunyai perhatian khusus kepada anak-anak kita di pedalaman-pedalaman, daerah-daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Bahwa Presiden punya keinginan agar sekolah-sekolah itu harus memakai teknologi, pakai layar. Jadi, mau tidak mau listrik harus kita masukkan,” kata dia.
Dia pun menerangkan ada dua model pasokan listrik yang dibangun pemerintah, salah satunya solar panel atau listrik tenaga surya.
“Sambil kita paralel untuk mendorong transisi energi dengan memakai tenaga surya. Ini juga kita lagi siapkan ke depan,” kata Bahlil.
Listrik Desa atau Lisdes merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang menargetkan elektrifikasi 5.758 desa dan 1,2 juta rumah tangga. Program ini diprioritaskan bagi rumah tangga di desa-desa dengan ketertinggalan akses, tantangan geografis, dan kebutuhan sosial tertinggi.
Rasio elektrifikasi nasional telah mencapai sekitar 99,83 persen pada akhir 2024, sehingga Lisdes 2025-2029 difokuskan untuk menuntaskan kantong-kantong yang belum berlistrik.
(Dhera Arizona)