Bahlil menyebutkan, Xinyi Group tidak menekan pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut segera. Menurut dia, pemerintah juga harus bijak dalam melakukan penyelesaian.
"Kita harus bijaksana ya, kita harus bijaksana untuk rakyat, tapi juga harus bijaksana untuk investor," ucapnya.
Tanpa adanya investor, Bahlil menilai mimpi Indonesia Emas 2045 tidak akan bisa tercapai seperti yang direncanakan. "Kalau seandainya kita semua bersepakat (usir investor) jangan bermimpi negara kita 2045 akan menjadi Indonesia Emas. Nanti Indonesia tembaga nanti," ujarnya.
(FRI)