“BRINnya yang harusnya menjadi yang utuh. Lengkap dengan eselonisasi nya, lengkap dengan deputi-deputi, sestama dan segala macam lengkap dengan organ-organnya itu tidak pernah muncul,” ujarnya.
Bambang mengatakan bahwa tidak pernah munculnya Perpres Organisasi BRIN karena ada pihak yang menginginkan bahwa BRINnya harus dipisah dari Kemenristek. Diman BRIN harusnya menjadi organisasi yang melakukan penelitian secara konkret.
“Ya kebetulan saya tidak terlalu favor (berkenan) cara itu. Sehingga akhirnya deadlock selama satu tahun. Perpresnya tidak pernah keluar,” tuturnya.
Setelah satu tahun Perpres BRIN tidak pernah keluar, Bambang pun mengatakan bahwa hal ini tidak mungkin diteruskan. Pasalnya akan sangat sulit kementerian tanpa organisasi.
“Sehingga akhirnya keputusannya dipisah,” ujarnya.
Terkait dengan pemisahan BRIN dari Kemenristek, Bambang mengusulkan agar Dikti dikembalikan lagi dengan Kemenristek. Menurutnya hal tersebut adalah kombinasi yang baik.