sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bangkitkan Pariwisata, Rute Penerbangan Jambi-Kerinci Bakal Dihidupkan Lagi

Economics editor Azhari Sultan/Kontri
05/09/2022 09:09 WIB
Rute penerbangan Jambi-Kerinci akan dihidupkan kembali untuk membangkitkan pariwisata pasca covid-19.
Bangkitkan Pariwisata, Rute Penerbangan Jambi-Kerinci Bakal Dihidupkan Lagi
Bangkitkan Pariwisata, Rute Penerbangan Jambi-Kerinci Bakal Dihidupkan Lagi

IDXChannel - Bandar Udara Sultan Thaha Jambi dalam waktu dekat akan menghidupkan kembali rute penerbangan lama yang terimbas wabah Covid-19 sekitar 3 tahun ini, yakni rute penerbangan Jambi-Kerinci.

General Manager Bandar Udara Sultan Thaha Jambi, Siswanto menilai itu bukan tanpa alasan. Dari pandangannya, selain desakan banyak masyarakat, juga potensi wisata di Kerinci yang luar biasa dan faktor perekonomian, serta faktor jarak tempuh melebihi 10 jam via darat.

"Jarak Jambi ke Kerinci terutama dari Bangko ke Kerinci sering terjadi longsor dan bisa menghidupkan sektor pariwisata, makanya kita menghidupkan rute yang lama yang sempat vakum dikarenakan terjadinya Covid-19," ujarnya, Senin (5/9/2022).

Namun, kali ini memiliki polanya berbeda dari sebelumnya. "Salah satu pihak airline minta jaminan uang, kayak subsidi begitu," kata Siswanto.

Menurutnya, bila load factor (faktor muat penumpang) sudah tercapai, tidak akan terdebit lagi uang jaminan tersebut. 
"Semoga saja penumpangnya banyak ke sana (Kerinci), bisa menghidupkan pariwisata yang terkenal di sana," dia menambahkan. 

Siswanto lebih jauh mengatakan, faktor pariwisata yang terkenal di Jambi ada di Kerinci. "Yang paling komplit, ada spot geopark tourism, agro tourism ada, pemandian air panas hingga wisata daki Gunung Kerinci," sambungnya. 

"Itulah alasan utama, kenapa Angkasa Pura Jambi kembali membuka rute penerbangan Jambi-Kerinci. Ikon Kerinci sudah terkenal di mana-mana, tapi transportasinya masih terbatas. Selain itu, biar perekonomian bergerak jadi rame lagi," harap Siswanto.

Diakuinya, pihaknya sudah bekerja sama dengan seluruh stakeholder. Kepala Bandara Depati Parbo Farel Sihombing, dia sudah mengirim data-data semuanya.

Di samping itu, yang tidak kalah penting pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan intens ke Gubernur Jambi. "Pak Gubernur sudah sanggup untuk melakukan itu dan sudah ada jaminannya," katanya.

Tidak hanya itu, kepada pihak keamanan juga sudah berkoordinasi. "Untuk mengantisipasi hal tersebut, kita juga bekerja sama dengan Polda Jambi, Korem 042/Garuda Putih termasuk stakeholder yang lainnya, seperti PTPN. Alhamdulillah semua sudah mendukung rute Jambi-Kerinci," ujar Siswanto. 

Dia menambahkan, sudah berkoordinasi dengan Bupati Kerinci, Adi Rozal untuk membahas masalah ini. "Semoga saja dalam waktu dekat, kami dengan Pemprov bisa membuat MoU di Gedung Tower Lion Air di Jakarta. Rencananya pesawat ATR yang berkapasitas 72 penumpang," tukasnya.

Menurutnya, semua itu harus ada yang mengawali. "Semoga event-event bisa dibuat di Kerinci, baik sekelas nasional maupun internasional. Dengan hidupnya transportasi ini, bisa menumbuhkan perekonomian di beberapa sektor lebih baik lagi," papar Siswanto. 

Dirinya juga berharap, rute ini bisa secepatnya terealisasi bulan September ini. "Kita berharap ada MoU nanti pihak Lion Air Group untuk segera membuka rute Jambi-Kerinci. Semoga saja secepatnya di September atau Oktober bisa terbuka," tuturnya.

Terkait jadwal penerbangan, sambung Siswanto, untuk sementara baru dua kali penerbangan. "Nanti tergantung market masyarakat yang menggunakan jasa udara ini. Bila kebutuhan pasar meningkat terus, nantinya bisa di setiap hari penerbangan," ujar Siswanto.

Pasalnya, kata dia, sejak dibukanya penerbangan Jambi-Kerinci banyak masyarakat dan instansi yang membutuhkannya.

"Sementara ini, dibuka untuk dua kali rute karena banyak petugas kita yang ada di Jambi menuju Kerinci. Cukup banyak instansi yang memerlukan, seperti dari instansi kepolisian, TNI dan kejaksaan semuanya perlu sekali," ujarnya.

Alasan lain, katanya, bisa mempersingkat waktu perjalanan yang selama ini ditempuh sekitar 12 jam. "Ke depannya waktu jaraknya dipersingkat jadi sekitar 45 menit," pungkas Siswanto. (FAY)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement