Menurutnya, SDM yang kompeten penting dalam mengelola dan meningkatkan eksistensi pabrik agar minyak makan merah kompetitif.
"Kami berharap pabrik minyak makan merah milik koperasi ini bisa menjadi sarana bagi para petani sawit untuk naik kelas. Jangan jadi petani terus, tapi harus sudah menjadi industriawan," kata dia.
Teten optimistis pembangunan pabrik minyak makan merah di Pelalawan bakal rampung tak lebih dari empat bulan. Pembiayaannya bakal didukung dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan UMKM atau LPDB-KUMKM.
Teten melanjutkan minyak makan merah sudah teruji dan mendapatkan izin edar dari BPOM. Minyak tersebut memiliki kandungan vitamin E dan A yang tinggi, sehingga nilai gizinya sangat baik untuk pengentasan stunting.
(NIY)