Dalam implementasi Environmental, Social & Governance di perusahaan, KAI menggunakan sirkulasi udara alami stasiun, menggunakan penerangan hemat energi, mengutamakan tenaga kerja lokal, serta menyiapkan berbagai perizinan dan rekomendasi terkait bangunan perusahaan.
Didiek mengatakan KAI akan terus melakukan upaya pelestarian lingkungan, di mana dengan saat ini, hampir 56.000 pohon yang telah kita tanam di berbagai wilayah operasi KAI.
“Dengan pengimplementasian ESG di KAI maka akan tercipta bisnis yang sifatnya sustain. Dengan demikian, keberlangsungan industri perkeretaapian juga bisa kita jaga dengan sebaik-baiknya,” kata Didiek.
Pada tahap awal, terdapat 9 stasiun rencana di wilayah Daop 1 Jakarta dengan estimasi kapasitas terpasang 0,5 MWp dan 3 Balai Yasa yakni Balai Yasa Manggarai, Balai Yasa Yogyakarta, dan Balai Yasa Surabaya dengan estimasi kapasitas terpasang 0,5 MWp.
Ke depannya, KAI juga akan melakukan implementasi rooftop solar panel di stasiun-stasiun dan bangunan aset KAI lain yang memiliki potensi. Penggunaan PLTS di aset KAI sebagai bentuk implementasi konservasi energi, efisiensi energi, serta peningkatan pemanfaatan energi surya yang ramah lingkungan.