Bank Dunia juga memperkirakan beberapa negara yang tidak tergabung dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) akan meningkatkan produksi mereka tahun depan.
Meskipun terjadi penurunan tajam tahun depan, harga komoditas tetap 30 persen di atas level pra-pandemi.
"Harga komoditas yang turun dan kondisi pasokan yang lebih baik dapat menjadi penyangga terhadap guncangan geopolitik," kata Kepala Ekonom Bank Dunia Indermit Gill dalam sebuah pernyataan.
"Namun, hal itu tidak akan banyak membantu meringankan dampak harga pangan yang tinggi di negara-negara berkembang, di mana inflasi harga pangan dua kali lipat lebih tinggi dari di negara-negara maju," katanya.
Bank Dunia memperkirakan harga pangan akan turun sembilan persen tahun ini, dan empat persen pada 2025. Namun, angkanya akan masih sekitar 25 persen lebih tinggi dari level pra-pandemi.