IDXChannel - Bank Ekspor-Impor (Exim) Amerika Serikat (AS) menyetujui pinjaman sebesar USD99,7 juta atau Rp1,5 triliun untuk proyek perluasan kilang minyak milik Pertamina di Indonesia.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (12/5/2023), langkah ini disepakati dalam rapat tertutup dewan direksi Bank Exim AS pada Kamis waktu setempat.
Pinjaman akan membantu meningkatkan produksi bensin sebesar 101.000 barel per hari oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan. Keputusan ini dikritik Gedung Putih dan aktivis lingkungan.
"Pemerintah berkomitmen untuk mengakhiri dukungan baru untuk sektor energi bahan bakar fosil internasional," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adam Hodge.
Hodge menekankan bahwa Bank Exim AS adalah lembaga independen. Keputusannya tidak mencerminkan kebijakan Gedung Putih.
Pendukung industri minyak berpendapat bahwa dunia masih akan membutuhkan bahan bakar berbasis fosil untuk tahun-tahun mendatang. Bank Exim AS sebelumnya menarik proyek tersebut dari agenda pertemuan 27 April setelah protes dari aktivis lingkungan.
Presiden Bank Exim AS Reta Jo Lewis mengatakan dalam rilis resmi bahwa proyek tersebut akan memungkinkan Indonesia untuk secara substansial mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar impor sambil meningkatkan standar ke yang lebih bersih serta melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.