Dia mencontohkan, food estate di Kabupaten Keerom, Papua, di mana lahan tersebut dulunya adalah kebun kelapa sawit yang diubah menjadi lahan jagung.
"Tanah itu (Keerom) awalnya dari tanaman sawit berubah jadi jagung tidak serta merta berfungsi sama, mesti ada treatment," tuturnya.
Moeldoko menyebut struktur tanah di Keerom sangat baik. Lantaran, hasil tanam awal komoditas jagung bisa menghasilkan di atas 5 ton. Dia optimis komoditas yang dihasilkan di food estate paling Timur Indonesia itu makin maksimal ke depannya.
"Makanya hasilnya baru sekian ton. Nanti pada tanaman kelima saya yakin bisa 9 ton, 11 ton, jadi jangan langsung dibilang gagal, apalagi food estate perlu treatment khusus," kata dia. (NIA)