sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bantah Stok Kosong, Pedagang Sebut Beras Bulog Menumpuk di Gudang

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
24/02/2023 14:22 WIB
Stok beras Bulog di Pasar Beras Induk Cipinang tampak bertumpuk rapi di gudang-gudang penyimpanan.
Bantah Stok Kosong, Pedagang Sebut Beras Bulog Menumpuk di Gudang (Foto: MNC Media/ Advenia)
Bantah Stok Kosong, Pedagang Sebut Beras Bulog Menumpuk di Gudang (Foto: MNC Media/ Advenia)

IDXChannel - Stok beras Bulog di Pasar Beras Induk Cipinang tampak bertumpuk rapi di gudang-gudang penyimpanan. Banyak juga aktivitas para kurir yang sedang memindai beras Bulog ke mobil pick up untuk didistribusikan ke pasar-pasar sesuai pesanan. 

Salah satu kurir beras yang tidak mau menyebutkan namanya menuturkan, beras yang sedang ia persiapkan itu merupakan beras pesanan pedagang di Pasar Rawamangun. Adapun total yang dikirimkan kurang lebih 3 ton. 

"Iya, ini pesanan beras Bulog semua. Mau dikirim ke Pasar Rawamangun. Yang pesanan ini kurang lebih 3 ton," ujar kurir tersebut kepada MPI, Jumat (24/2/2023).

Bergeser ke toko lainnya, MNC Portal Indonesia menemui salah satu pedagang beras yang tengah menjaga lapak. Pedagang tersebut bernama Syahrul. Dia mengatakan beras Bulog tidak mengalami kelangkaan atau minim stok. Pasalnya, dia selalu mendapatkan pasokan beras Bulog dan siap untuk didistribusikan sesuai permintaan pasar. 

"Iya (barangnya ada) soalnya baru datang dari tadi malam. Kita beli langsung dari Bulog," kata Syahrul. 

Hanya saja, lanjut dia, stok beras Bulog yang tersedia dikhususkan bagi pelanggan setianya. Hal itu demi menjaga hubungan baik ke depannya. Namun, tidak menutup kesempatan bagi pelanggan baru yang ingin membeli di lapaknya. Tetapi dengan catatan, Syahrul tidak bisa mengabulkan permintaan dalam jumlah yang banyak. 

“Kalau orang baru tergantung, kalau misalnya beli yang lainnya sedikit kita kasih kalau ada barangnya. Kalau misalnya nggak ada, ya nggak kami kasih. Intinya kami lebih mengutamakan pelanggan tetap,” tutur Syahrul. 

Sambung dia, beda halnya jika yang membeli langganannya. Jika langganannya itu memesan 20 ton, akan dikirimkan. Hanya saja pengirimannya tidak langsung sebanyak 20 ton. 

Melainkan bertahap, misal 3 ton di tahap awal dan dilanjutkan sisanya. Hal itu karena jumlah pelanggannya banyak sehingga dalam sehari itu pengirimannya dibagi rata. 

Sebelumnya, MNC Portal Indonesia mendatangi pedagang di pasar tradisional Mangunjaya, Bekasi. Saat ditemui, pedagang tersebut mengeluhkan kekosongan beras Bulog yang ada di Pasar Beras Induk Cipinang. Alhasil, kini konsumen yang datang ke lapaknya tidak bisa lagi membeli beras Bulog. 

"Sekarang beras Bulog di pasar Cipinang itu udah kosong belum ada masuk lagi. Yang nyari banyak. Sekarang kalau pembeli ke kesini nyari beras Bulog, saya bilang kosong terus," ujar Sunardi saat ditemui, Rabu (22/2/2023).

Ia menuturkan, tingginya minat masyarakat menengah ke bawah terhadap beras Bulog ini karena harganya lebih terjangkau dibandingkan beras medium merek lain.

(DES)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement