"Lalu yang kedua dari sisi konsumen, itu pilihan. Kalau mau aplikasi yang dia gunakan memberikan peningkatan layanan, biasanya ada biaya tambahan yang harus dibayarkan. Dan itu pilihan konsumen untuk tetap menggunakan layanan itu atau meninggalkan," katanya.
Menurut Ina, provider sangat tergantung dengan permintaan (demand). Ketika permintaan tinggi, provider boleh saja mengatur harga, apalagi jika untuk meningkatkan kualitas layanan.
"Begitulah hukum suply demand, sekarang kembali lagi ke konsumen karena yang memilih kan konsumen. Kalau banyak yang tidak setuju dengan biaya tambahan ini, ya pasti konsumen berkurang," ujarnya.
"Coba saja lihat ke depan. Ada tidak fitur tambahan atau program peningkatan layanan lain. Jika dirasa biaya yang dibayarkan tidak sesuai, ya konsumen bisa tinggalkan saja," tambah Ina.
Meski begitu, Ina meyakini, keputusan yang dilakukan Gojek sudah tepat. Sebab, sebagai perusahaan teknologi dengan pangsa pasar yang besar, Gojek memiliki database yang memungkinkan untuk melihat respon konsumen atas kebijakan yang berlaku.