IDXChannel - Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jendral Perumahan pada tahun 2022 akan menyalurkan rumah swadaya untuk masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 103.000 unit.
Direktur Jendral Perumahan, Iwan Suprijanto menjelaskan penyaluran rumah swadaya tersebut bukan hanya memerangi backlog perumahan namun juga untuk mendukung Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) sesuai Instruksi Presiden No 4, Tahun 2022.
Iwan menjelaskan pada tahun 2022 ini Ditjen Perumahan terus melanjutkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Adapun per Agustus realisasinya saat ini sudah 90,98%.
"Untuk program BSPS, saat ini progresnya sudah 90,98%. Jadi dari target 103.000 unit untuk tahun 2022, sudah terbangun 93.709 unit," ujar Iwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Sedangkan serapan anggarannya Iwan mengatakan hingga Agustus 2022 kemarin sudah 96,33% atau Rp2,014 triliun dari total anggaran Rp2,231 triliun.
Program BSPS adalah bantuan pemerintah bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendorong dan meningkatkan keswadayaan dalam peningkatan kualitas rumahnya beserta prasarana, sarana dan utilitas umumnya. Program BSPS dilaksanakan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT).
“Penyerapan tenaga kerja hingga saat ini sudah 187.418 orang dari target penyerapan tenaga kerja tahun 2022 sebanyak 206.000 orang,” kata Iwan.
Selanjutnya, untuk TA 2023 mendatang, Ditjen Perumahan merencanakan alokasi anggaran program BSPS sebesar Rp2,72 triliun dengan target 103.000 ribu unit rumah swadaya dan target jumlah tenaga kerja yang akan diserap sebanyak 206.000 orang. Alokasi tersebut termasuk dukungan PKE sebesar minimal 20% menggunakan data BKKBN.
(NDA)