Gita mengungkapkan, aturan tersebut membuat banyak perusahaan kecewa. Secara kinerja, arus kas (cashflow) bisnis semakin memburuk, sehingga pengurangan pegawai harus dilakukan.
"Industri TPT merasa tidak ada harapan lagi dan dengan cashflow yang memburuk maka sebagian perusahaan memutuskan menutup pabriknya dan mem-PHK sisa karyawannya," ujarnya.
(RFI)