Tidak seperti BLT bagi para pelaku angkutan umum yang menggunakan sistem voucher, dia memastikan, BLT bagi nelayan akan dibagikan secara tunai agar lebih praktis dan efisien.
"Bantuan diberikan secara tunai, seperti biasa. Kalau voucher ribet, seperti yang disampaikan tadi di rapat, maka lebih baik dengan tunai," jelasnya.
Ruzhanul juga memastikan, penyaluran BLT bagi nelayan tetap didahului dengan pendataan dan verifikasi, agar penyaluran dana bantuan tersebut tepat sasaran.
"Saya juga minta pemerintah pusat untuk memvalidasi data di daerah, sehingga ada unsur keadilan. Jangan sampai yang kaya dapat, sementara yang seharusnya dapat, karena tidak ada uang atau miskin malah enggak dapat. Itu yang tidak kita inginkan," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar, Hermansyah mengatakan, pendataan nelayan yang bakal menerima BLT tersebut dilakukan melalui kartu pelaku usaha kelautan dan perikanan (Kartu Kusuka).