Melansir Sindonews, Hanung menambahkan bahwa Indonesia menghasilkan 62.633 ton sampah tekstil per tahunnya. Sudah pasti, kondisi yang lebih buruk akan terjadi jika pakaian impor bekas tetap diizinkan masuk ke Indonesia.
Alasan lain adanya pelarangan ini adalah karena bisnis pakaian bekas impor mampu mengancam lapangan pekerjaan yang ada. Diketahui, industri tekstil dan alas kaki di Indonesia menciptakan kurang lebih 3 juta lapangan pekerjaan.
Jumlah pakaian bekas yang masuk ke Indonesia terdata dalam BPS. Pada tahun 2022, volume total pakaian bekas impor sebanyak 26,22 ton dengan nilai mencapai USD272.146.
Ada 5 negara yang paling banyak memasok pakaian bekas di tahun 2022.
BPS mendata, negara tersebut adalah Australia, Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Singapura. Seluruh pengirimannya dilakukan melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Rincian nilai dan volume pengirimannya sebagai berikut:
Australia : USD225.941 (10.023 kg)