IDXChannel - Hasil stress test yang dilakukan oleh akademisi perekonomian Indonesia memproyeksikan ekonomi RI masih mampu tumbuh positif hingga akhir tahun di tengah sentimen pelemahan ekonomi global.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Telisa Falianty, mengatakan konflik perang yang belakangan terjadi baik invasi Rusia ke Ukraina hingga konflik Israel-Palestina bakal memberikan ancaman buruk terhadap perekonomian global.
Salah satu dampak terhadap kondisi ekonomi Indonesia adalah nilai tukar yang melemah hingga kenaikkan harga minyak dunia.
Namun, hasil stress test setidaknya menunjukkan perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh positif di angka 3% hingga batas asumsi nilai rupiah Rp20 ribu per USD dengan asumsi harga minyak melesat USD150 per barel.
"Kalau rupiahnya ke Rp20 ribu/USD, minyak USD150 per barel, itu memang turun tapi kita masih bisa tetap tumbuh di angka 3%, jadi Indonesia masih tetap tumbuh positif," ujar Telisa dalam Market Review IDXChannel, Senin (6/11/2023).