Setelah masa pemerintahan Soeharto usai dan digantikan posisinya oleh BJ Habibie. Dan selama masa kepemimpinannya, Presiden Habibie malah memberikan kemudahan bagi rakyat Indonesia dengan cara menurunkan harga BBM dari Rp1.200 menjadi Rp1.000 per liter.
Setelah masa kepemimpinan BJ Habibie habis, di awal kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tahun 1999 hingga 2001, harga BBM kembali diturunkan menjadi Rp600 per liter. Kemudian naik kembali pada Oktober 2000 menjadi Rp1.150 per liter, dan naik lagi menjadi Rp1.450 per liter.
Selanjutnya, di masa kepemimpinan putri Bung Karno yakni Megawati Soekarnoputri, harga BBM kembali naik dari Rp1.450 menjadi menjadi Rp1.550 per liter, dan naik lagi menjadi Rp1.810 per liter di awal Januari 2003 silam.
Kenaikan harga BBM nyatanya terus berlanjut hingga masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tercatat hingga tiga kali mengalami kenaikan dan penurunan harga BBM. Presiden SBY menaikkan harga BBM menjadi Rp2.400 per liter tepatnya pada Maret 2005, dan kembali naik menjadi Rp4.500 per liter pada Oktober 2005, dan Rp6.000 per liter pada 23 Mei 2008.
Kemudian, jelang Pemilu 2009 Presiden SBY justru menurunkan harga BBM menjadi Rp5.500 per liter, dan turun lagi menjadi Rp5.000 per liter pada 15 Desember 2008, juga Rp4.500 per liter pada 15 Januari 2009. Namun, menjelang satu tahun turunnya masa pimpinan SBY, Pemerintahan SBY kembali menaikkan harga BBM menjadi Rp6.500 per liter.