Lalu skenario B, Budi melanjutkan, jika terjadi lonjakan varian baru yang mengakibatkan adanya lonjakan kasus, pihaknya mengestimasi akan ada 3,9 kasus atau 2 juta kasus lebih tinggi dibandingkan skenario normal atau skenario tidak ada lonjakan.
"Skenario ini akan mempengaruhi dari testing, perawatan dan isolasi," imbuh mantan Wakil Menteri BUMN ini.
Tapi, dia menegaskan, dari sisi vaksinasi tidak berubah karena untuk vaksinasi nanti baik skenario endemi maupun skenario ada lonjakan kasus, pemerintah akan tetap menjalankan vaksinasi dengan dosis ketiga dan juga vaksinasi untuk anak yang barus memasuki usia 12 tahun.
"Tapi untuk skenario testing, perawatan dan isolasi itu akan berubah. tergantung dari berapa jumlah kasus aktifnya. misalnya skenario A, testing 28 juta, kalau skenario B 58 juta testing," paparnya.
Menurut Budi, untuk perawatan juga sama, untuk skenario A, ada 20 persen dari 1,9 juta, kalau skenario B 20 persen dari 3,9 juta. Demikian juga dengan isolasi. Pihaknya juga akan membenahi laboratorium, sehingga jumlah kapasitas seluruh laboratorium di Indonesia bisa merilis hasil pengetesan kurang dari 2 hari. Serta mempersiapkan jaringan whole genome sequence untuk memastikan seluruh Indonesia kita bisa teracak kalau ada varian baru.