sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Belajar dari Krisis BBM Inggris, Ekonom Ingatkan Segera Transisi ke EBT

Economics editor Azhfar Muhammad
29/09/2021 15:09 WIB
Krisis energi di Inggris merupakan momentum transisi menuju energi terbarukan.
Krisis energi di Inggris merupakan momentum transisi menuju energi terbarukan.  (Foto: MNC Media)
Krisis energi di Inggris merupakan momentum transisi menuju energi terbarukan. (Foto: MNC Media)

"Sebagai salah satu sinyal kedepan akan mengalami kenaikan dalam beberapa bulan mendatang, sehingga kita harus bersiap-siap pertama terhadap inflasi dan inflasi ini harus diantisipasi karena efek dari naiknya harga minyak kepada harga pangan kemudian harga kebutuhan pokok lainnya ini relatif ke sensitif," kata Bhima. 

Dengan demikian artinya harga minyak mentah mengalami kenaikan, kemudian harga BBM di dalam negeri disesuaikan maka imbasnya juga akan terasa kepada harga bahan makanan.

"Sementara pemulihan ekonomi pasca Covid-19 terjadi namun belum merata di seluruh kelompok, maka inflasi akan memukul kelas menengah bawah dan menciptakan penurunan daya beli yang signifikan dan membuat orang miskin semakin bertambah," tuturnya.

Bhima menyarankan hal yang kemudian juga yang perlu diantisipasi dampak dari krisis energi yang ada di Inggris ini akan memicu penurunan ekspor komoditas dari Indonesia.

"Ini berpengaruh pada komoditas ekspor karena dikhawatirkan adanya shutdown dari beberapa industri-industri penting yang ada di Inggris karena kelangkaan energi. ini harus diantisipasi juga dengan mencari pasar-pasar yang potensial di luar dari Inggris atau di luar dari negara yang sedang ancaman krisis energi nya itu meningkat," terang nya. (TIA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement