"Makanya belanja K/L relatively, kecuali yang sudah dari Presiden menyampaikan ingin melakukan A, B, C. Tapi yang lain itu masih di-retain di belanja non K/L, yang makanya angkanya menjadi tinggi yaitu Rp1.716,4 triliun," katanya.
"Ini nanti pada Oktober untuk bisa dialokasikan dan biasanya naik pada executing kementerian atau lembaga yang dipilih untuk melakukan tugas tertentu, baik itu makanan bergizi, hal lain seperti perbaikan sekolah, dan hal-hal yang jadi prioritas presiden terpilih," Sri Mulyani menambahkan.
Presiden Jokowi sebelumnya mengungkapkan postur RAPBN 2025. Untuk belanja negara di tahun depan sebesar Rp3.613,1 triliun.